GAMBARAN UMUM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Disiplin ilmu ekonomi, hukum dan
sosial memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang
ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang
aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan
publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Mekanisme teknik dan analisis
akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga
tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, Pemerintah Daerah, BUMN,
BUMD, LSM dan Yayasan Sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik
dan swasta.
Adapun beberapa makna yang terkandung
dalam definisi akuntansi sektor publik (ASP), yaitu:
1. Akuntansi sektor publik diartikan
sebagai mekanisme akuntansi yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi
publik.
2. Akuntansi sektor public disebut
akuntansi pemerintahan.
3. Akuntansi sektor public disebut
sebagai akuntansi keuangan public.
4. Akuntansi sektor public didefinisi
sebagai akuntansi dana masyarakat.
5. Akuntansi dana masyarakat dapat
diartikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada
pengelolaan dana masyarakat.
6. Dana masyarakat sebagai dana yang
dimiliki oleh masyarakat bukan individual, yang biasanya dikelola oleh
organisasi-organisasi sektor public dan juga pada proyek-proyek kerjasama
sektor public dan swasta.
Jenis-jenis organisasi sektor publik,
yaitu:
1. Organisasi Pemerintah Pusat
2. Organisasi Pemerintah Daerah
3. Organisasi Partai Politik
4. Organisasi LSM
5. Organisasi Pendidikan
6. Organisasi Kesehatan
7. Organisasi Tempat Peribadatan
Adapun batasan area organisasi sektor
public, yaitu:
1. Penyelenggaraan layanan atau
pengadaan barang kebutuhan masyarakat umum;
2. Bukan individual;
3. Pemerintah ikut mengendalikan dengan
saham atau sejumlah regulasi yang mengikat;
4. Harga tidak semata-mata ditentukan
berdasarkan mekanisme pasar.
Perbedaan sifat dan karakteristik
organisasi sektor public dengan sektor swasta
No.
|
Aspek Perbedaan
|
Sektor Publik
|
Sektor Swasta
|
1.
|
Tujuan organisasi
|
Non profit motive
|
Profit motive
|
2.
|
Sumber pendanaan
|
Pajak, retribusi, utang, obligasi,
laba BUMN/BUMD, penjualan asset negara, dsb.
|
Pembiayaan internal: modal sendiri,
laba ditahan, penjualan aktiva.
Pembiayaan eksternal: utang bank,
obligasi, penerbitan saham.
|
3.
|
Pertanggungjawaban
|
Pertanggungjawaban kepada
masyarakat (public) dan parlemen (DPR/DRPD).
|
Pertanggungjawaban kepada pemegang
saham dan kreditur.
|
4.
|
Struktur organisasi
|
Birokratis, kaku dan hirarkis.
|
Fleksibel: datar, piramida, lintas
fungsional, dsb.
|
5.
|
Karakteristik anggaran
|
Terbuka untuk public
|
Tertutup untuk public
|
6.
|
Sistem akuntansi
|
Cash accounting
|
Accrual accounting
|
7.
|
Kriteria keberhasilan
|
Ekonomi, efisiensi, efektivitas.
|
Laba.
|
8.
|
Kecenderungan sifat
|
Organisasi politis.
|
Organisasi bisnis.
|
9.
|
Dasar operasional
|
Diluar mekanisme pasar
|
Berdasar mekanisme pasar.
|
Persamaan sifat dan karakteristik
organisasi sektor public dengan sektor swasta
1. Bagian dari sistem ekonomi negara
2. Peraturan Perundangan
3. Proses pengendalian manajemen
4. Produk
5. Kelangkaan sumber daya
Akuntansi sektor public mempunya
empat pilar utama, yaitu:
1. Manajemen
2. Akuntansi
3. Pembelanjaan
4. Audit
Menurut American Accounting Assocation (1970) dalam Glynn (1993), tujuan akuntansi pada organisasi sektor public
adalah:
1. Memberikan informasi yang diperlukan
untuk mengelola secara tepat, efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan
alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi.
2. Memberkan informasi yang memungkinkan
bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat
dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya dan
memungkinkan untuk pegawai pemerintah melaporkan kepada public atas hasil
operasi pemerintah dan penggunaan public.
Tipe-tipe barang atau pelayanan,
yaitu:
1. Pure Public Goods
Barang-barang atau jasa kebutuhan
masyarakat yang manfaat barang atau jasa ersebut dinikmati oleh seluruh
masyarakat secara bersama-sama. Contoh: perusahaan nasional (defence), satuan kepolisian (police force), layanan pemadam kebakaran
(fire service), serta layanan
peradilan (judges).
2. Quasi Public Goods
Barang-barang atau jasa kebutuhan
masyarakat yang manfaat barang atau jasa tersebut dinikmati oleh seluruh
masyarakat, namun apabila dikonsumsi oleh individu tertentu akan mengurangi
konsumsi orang lain akan barang tersebut. contoh: pelayanan kesehatan,
pendidikan, pengendalian pencemaran dan ekstrasi air tanah.
3. Quasi Private Goods
Barang-barang atau jasa kebutuhan
masyarakat yang mana manfaat barang atau jasa tersebut hanya dinikmati secara
individual oleh yang membelinya walaupun sebetulnya barang atau jasa tersebut
dapat dinikmati oleh semua masyarakat. Contoh: pelayanan jalan tol dan tenaga
listrik.
4. Pure Private Goods
Barang-barang atau jasa kebutuhan
masyarakat yang mana manfaat barang atau jasa tersebut hanya dinikmati secara
individual oleh yang membelinya dan yang tidak membelinya tidak dapat menikmati
barang atau jasa tersebut. contoh: makanan, pakaian, hiburan, peralatana dan
sebagainya.
Komentar
Posting Komentar